Menciptakan Hubungan Sekolah-Rumah yang positif

Judul Asli : Creating Positive School-Home Connection

Pengarang : Dr Dorothy Rich
US.ISBN : 0-914803-21-2
Pengalih Bahasa : Tri Budhi Sastrio
Penerbit : PT Indeks, Jakarta 2008
Jumlah Halaman : 110 hal.

Buku ini terdiri dari 6 Bab yang membahas Hubungan Sekolah-Rumah, Orang Tua ke Orang Tua, Orang tua dan Guru, Kakek-Nenek dan Megaskills, Jaringan Pendukung Kegiatan Sukses untuk Anak-anak serta Bab terakhir tentang Orang Tua dan Siswa.

Buku ini dimulai dengan pendahuluan menarik dari si penulis.
Menjadikan diri kita orang dewasa yang siap untuk bersekolah
Kita menginginkan anak-anak siap bersekolah ... tetapi bagaimana persiapan yang diperlukan orang dewasa?

Hubungan Sekolah-Rumah

Masalah sekolah dewasa ini bukan karena guru dan orang tua tidak peduli lagi. Ini keluhan yang biasa disampaikan, tetapi keluhan ini tidak benar. Kepedulian masih sama besarnya, bahkan mungkin lebih besar sekarang dibandingkan dengan sebelumnya. Masalahnya adalah begitu banyaknya fokus perhatian tertuju pada sekolah sebagai institusi. Tidak cukup fokus perhatian hanya pada kebutuhan orang dewasa di dalam dan diluar tembok-tembik sekolah. Padahal keduanya adalah tim yang harus bekerjasama agar proses pembelajaran di sekolah berhasil.

Sekarang ini era baru bagi keluarga.Sekarang juga era baru bagi guru,Tidak perlu ada yang menjadi jelek diantara keduanya.Dan sekarang lah waktunya sejumlah masalah baru yang muncul diselesaikan. Akan tetapi, kebanyakan perubahan berada pada tingkatan pribadi orang tua dan guru sebagai orang-orang, sebagai rekanan.

Orang Tua ke Orang Tua

Pusat pembelajaran Orang Tua

Setiap orang tua memerlukan seseorang tempat dia dapat menyombongkan sesuatu atau orang yang dapat menampung keluh kesah atau bahkan tangisannya. Orang tua memerlukan tempat untuk berbincang-bincang bersama,berbagi pengalaman, ataupun minum kopi bersama.

Berbicara bersama : Orang Tua ke orang tua

Dua hal yang sangat dikhawatirkan orang tua : 1) para guru dan sekolah (bagaimana kita mengetahui bahwa mereka baik?) dan 2) disiplin (bagaimana kita dapat membantu anak-anak tumbuh dan menghindari masalah?)

Tentang Sekolah

Menilai apakah seorang guru baik, jelek atau berada diantara keduanya, Anda tidak perlu menjadi ahli dalam bidang pendidikan.

Tentang disiplin

Kita mungkin berpikir bahwa apa yang terjadi di rumah kita bukan urusan orang lain. Baiklah, memang tidak semua, tetapi jika orang lain dapat membantu, bukankah akan sangat hebat jika kita membiarkan mereka melakukannya?

Sebagai Orang tua kita saling memerlukan; kita perlu belajar dari orang tua yang lain.

Akan baik jadinya jika kita merasa mengetahui ada orang-orang yang peduli pada anda dan apa yang Anda dan apa yang Anda dan anak Anda sedang kerjakan.

Orang Tua dan Guru

Orang tua dan guru berada dalam situasi sulit yang sama, dibantai oleh para ahli dari luar yang biasanya dapat menunjukkan dengan jelas bahwa semua hal salah. Tidak cukup dikatakan apa yang benar, baik di rumah maupun disekolah.

Bekerja bersama-sama sebagai Tim

Orang Tua dapat mengeluh tentang tidak fleksibelnya sekolah.Meskipun demikian ornag-orang di sekolah yang mencoba memprakarsai perubahan sering menemukan bahwa justrui orang tua yang menjadi penghalang utama.

Orang tua, sebagai contohnya, membicarakan ketertarikan mereka pada kurikulum. Ketika pertemuan yang dimaksudkan untuk membahas kurukulum dilaksanakan, hanya tiga orang tua yang muncul.

Dua Bab berikutnya membicarakan faktor pendukung selain orang tua dan guru yaitu Kakek,Nenek dan Megaskills serta Jaringan pendukung kegiatan sukses untuk anak-anak yang banyak membicarakan masalah pengasuh atau pendamping anak selain orang tua. Kedua bab mungkin membicarakan pendukung dan keahlian si penulis mengenai Mega Skills, namun terasa agak melantur dan kurang berhubungan dengan bab sebelum dan sesudahnya dalam buku ini.

Orang Tua dan Siswa

Membantu anak-anak merasa lebih betah di sekolah

Sekolah merupakan dunia yang kompleks dengan ritual, rutinitas dan latihan. Ini adalah jalan hidup yang jika dialami untuk pertama kalinya dapat terasa menakutkan, memaksa dan sulit bagi anak-anak dan orang tua untuk mengenalinya.

Ada lelucon tua (apa benar ini sebuah lelucon?) yang biasa disampaikan pelawak Henry Morgan : “Saya berusia empat puluh dan setiap hari ketika saya bangun tidur, saya berterimakasih pada bintang keberuntungan saya karena saya tidak harus pergi kesekolah lagi”

Pilihan yang kita buat

Dewasa ini semakin meningkat jumlah pilihan dalam bidang pendidikan yang dapat dibuat oleh orang tua dan siswa, tidak hanya oleh guru.

Memilih sekolah hampir serupa dengan membuat keputusan untuk menikah, jadi Anda ingin mengetahui lebih awal sebanyak mungkin hal-hal yang berkaitan dengannya. Sama seperti pernikahan, tidak ada cara untuk mengetahui semua hal.

Tentang Sekolah itu sendiri

Bangunan sekolah bukan tempat yang serta merta menyenangkan. Banyak suasana yang bernuansa larangan menjadi jaminan akan mengeraskan hati siswa kelas satu yang paling antusias sekalipun. Bangunan sekolah yang lebih tua pasti cocok untuk digunakan rumah sakit gila , dan sekolah yang bangunannya baru, meskipun telah banyak ditingkatkan tampilannya, tetap saja terlihat besar dan tampak seperti sebuah institusi. Pastinya semakin banyak ruangan kelas memancarkan kehangatan, dengan menggunakan warna cerah. Tetapi kebanyakan ruangan kelas tidak akan memenangkan hadiah bagi penilaian kualitas penyambutan yang diberikan.
Tentang Guru

Ada guru yang baik dan ada guru yang jelek. Kepribadian guru dapat menenangkan atau menghancurkan kelas.

Sebagaimana orang tua tidak selalu menyenangkan,guru juga begitu.

Rasa percaya diri seorang anak hendaknya tidak tergantung pada persetujuan terus menerus dari seorang guru. Kadang-kadang bahkan guru yang paling baik sekalipun dapat marah ... dan dapat bertindak secara tidak adil.
Tentang Teman
Sekolah dapat menjadi tempat anak-anak menjadi sahabat sejati. Atau Sekolah dapat menjadi tempat yang sepi bila anak-anak tidak mempunyai teman. Anak-anak yang mengalami kesulitan mencari teman atau mempertahankan teman yang sudah ada jelas memerlukan bantuan.

Tentang buku rapor
Pastikan dalam pikiran anak anda bahwa apapun nilai yang diterima, mereka tetap anak yang selalu diterima dan dicintai.
Anak-anak dapat dibantu untuk mendapatkan yang terbaik, bukan yang terjelek, di luar buku rapor, tidak peduli berapapun nilai yang diperoleh. Ini penting karena tampaknya buku rapor dan tes akan tetap digunakan.

Komentar