Happy Birthday,My Son!

Pelaihari, 16 Februari 2011


Kami meluluskan Maliq dari EBTA Iqra-1 hari ini. Bukan karena 16 Februari adalah hari ulang tahunnya yang ketiga tetapi karena lembar EBTA buku pelajaran mengaji jilid 1 itu sudah bolak-balik saya ujikan dalam beberapa hari terakhir. Maliq memang lulus, walaupun huruf RA masih dibacanya dengan “setengah R”.

Mengingat tanggal yang sama, 3 tahun yang lalu. Betapa ingin saya menamakan anak laki-laki yang sudah saya ketahui jenis kelaminnya bahkan sebelum dokter menguatkan perasaan saya melalui USG- Michael. Hanya rasanya tidak cocok, orang jawa yang tidak bisa berbahasa jawa dan lahir di Bekasi kok punya anak bernama Michael.

Lagipula saya tidak tahu pasti arti nama tersebut, hanya romantisme perempuan ngidam. Syukurlah tidak sampai menuruti dokter yang menawarkan operasi pada tanggal 14 Februari atau menempelkan nama Valentino Rossi yang lahir pada 16 Februari 1979.

Jadilah dia dinamai Maliq – Maliq Fattah Hanafi –Raja kemenangan yang bijaksana. Raja- karena pemimpin laki-laki, filosofinya sama dengan nama Nadhira, perempuan yang berjalan di depan. Kami ingin anak-anak kami menjadi pemimpin, orang yang berjalan di depan, paling tidak bisa memimpin dirinya sendiri. Fattah- Kemenangan, sungguh banyak yang saya lalui saat mengandung Maliq, hyperemesis,terjatuh saat usia kandungan enam bulan dan posisi janin yang tidak pas di jalan lahir. Hanafi-bijaksana, diambil dari nama neneknya, Ibu saya, Hanafiah, adalah sebuah harapan dan doa dari kami, orang tuanya.


Tidak ada yang kami lakukan untuk merayakan ulang tahun Maliq , biasanya juga tidak pernah ada perayaan untuk ulang tahun saya, papi nya atau Aisha. Saya hanya memesan kue dari seorang ibu di sekolah Aisha dan papinya membelikan mainan kereta (yang sungguh tidak masuk akal-model yang ceritanya menggunakan batubara-mungkin karena made in Kalimantan) lalu kami mengucapkan selamat ulang tahun sambil memeluk dan mencium De Maliq.

Sederhana, menyenangkan sekali. Happy Birthday, My Son.

Komentar