Field Trip ke PP IPTEK tmii

"Biasanya kalau di museum, barang-barangnya di kotak kaca, tidak boleh dipegang. Kalau ini kakak senang, semua boleh dipegang, dicoba dan dimainkan"

Itulah kesan Aisha sepulang dari PP IPTEK Taman Mini Indonesia Indah. Libur lebaran kemarin memang kami manfaatkan untuk field trip. Sengaja dipilih PP IPTEK karena tempatnya tidak jauh, dan sesuai prediksi, tidak dipadati pengunjung seperti wahana wisata biasa.

Wisata kok belajar?

Tadinya saya juga sempat meragukan pilihan ini, khawatir Aisha dan Maliq tidak suka. Tetapi sesampainya di pusat peragaan IPTEK tersebut, keraguan saya sirna. Walaupun bukan wahana permainan, ternyata alat-alat peraga yang ada benar-benar menarik minat. Bukan hanya anak-anak, juga saya dan suami.

Begitu melewati pintu masuk, kami disambut alat peraga bunyi, ada angklung yang bisa dimainkan dengan cara menekan tombol-tombol nada, kolintang berbagai ukuran dan corner khusus sejarah IPTEK peninggalan Islam. Aisha menyukai bagian ini dan berlama-lama memainkan alat musik yang tersedia.

Turun kebawah melalui tangga, tersedia lat-alat peraga yang berkaitan dengan energi. Cukup banyak yang bisa dipelajari, tetapi terlalu sulit untuk anak seusia Maliq dan Aisha tentunya. Yang menarik buat mereka ada di sayap kiri gedung, berbagai alat peraga yang berhubungan dengan telekomunikasi, transportasi sampai susunan tubuh manusia.

Aisha menyukai alat peraga untuk susunan tulang,otot dan organ tubuh manusia yang bisa dimainkan seperti puzzle. Maliq senang dengan box besar yang bisa memperdengarkan suara beberapa jenis binatang. Selanjutnya ada istana cahaya. Berbagai alat peraga untuk fisika cahaya seperti polarisasi, polawarna dan sebagainya ada disini, ruangannya yang gelap membuat saya harus berada di luar menjaga Maliq yang tidak suka masuk ke dalam. Diluar istana cahaya ada alat peraga menarik untuk mempelajari gerak lari/sprint dan kotak untuk bermain sulap dimana ada bagian tempat kita berdiri, tetapi dari depan kotak hanya kepala kita saja yang terlihat.

Terus ke lantai bawah ada arena peneliti cilik dan tsunami corner yang terlihat dari lantai diatasnya. Di area inilah Aisha dan Maliq berlama-lama hingga kami melewatkan waktu makan siang. Ada berbagai alat peraga untuk mata pelajaran fisika dan kimia yang bisa dimainkan oleh anak-anak balita sekalipun. yang menarik untuk saya adalah sebuah kursi paku. Di sini juga orang tua bisa duduk-duduk sementara anak-anak bermain dengan berbagai alat peraga.

Saya tidak berusaha menyimpulkan apa yang telah dipelajari anak-anak khususnya Aisha pada field trip kali ini , karena Aisha sudah menyukai tempat ini saja sudah cukup. Rencananya akan ada kunjungan kedua ke PP IPTEK tmii, untuk belajar.

Komentar