Rumah Pak Dwi

Cari Blog Ini

Foto-Foto Maliq dan Aisha

pada tanggal Agustus 02, 2010

Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya

Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer

Berhitung Maju Untuk Pengurangan

39-27 = ; 117-99 = ;89 -78 = ;97 - 88 = ;37 -29 Mungkin metode berhitung maju untuk pengurangan sudah pernah diajarkan seseorang atau bahkan ditulis di sebuah buku. Karena sudah ada banyak sekali metode berhitung ada yang pakai alat dari negeri Cina sampai kembali ke ciptaan Tuhan : pakai jari. Tapi kalau cara perhitungan disimpulkan oleh seorang berusia5 tahun 11 bulan, walaupun sudah dipatenkan jadinya begitu istimewa. Tadi malam saya belajar matematika bersama Aisha. Untuk masalah penjumlahan, dia sudah cukup lancar, tinggal menambah latihan untuk pejumlahan ratusan dan puluhan yang menggunakan metode simpan. Tapi untuk pengurangan, Aishaagak tertinggal. Pernah membaca di suatu tempat kalau anak cenderung lebih mudah menghitung maju daripada mundur. Inilah yang dilakukan Aisha. Pada saat latihan pengurangan dengan angka sampai dengan 10, dia masih menggunakan metode hitung mundur. Begitu soal pengurangannya seperti yang ditulis diawal entri ini, tiba-tiba dia "mendapat Ide

Andini Rizky dan Belajar Bahasa Jepang

Ada seorang penerjemah bahasa Jepang profesional yang senang berbagi mengenai pengetahuannya yang luas mengenai bahasa negeri sakura ini. Dialah Andini Rizky. Disitusnya http://www.andinirizky.com/ maupun melalui posting-postingnya di facebook andinirizky penerjemah bahasa Jepang, beliau senantiasa berbagi mengenai "the nihon go". Salah satu sharingnya hari ini sangat menarik, sebuah situs untuk belajar bahasa jepagg tingkat dasar http://japanese-lesson.com/index.html .Ada pelajaran dasar mengenai huruf-huruf Hiragana dan katakana serta vocabulary dan conversation,latihan menulis kanji dan lembar kerja/worksheet yang bisa didownload. Dari pengalaman saya sendiri belajar bahasa jepang sebagai bahasa ketiga setelah inggris dan bahasa ibu saya, butuh waktu yang tidak sebentar dan jelas memerlukan bimbingan seorang sensei (guru). Apalagi saya mempelajarinya melalui jalur informal alias kursus putus sambung, orang jepang di kantor, buku pinjaman dari perpustakaan japan fou

Little House On the Pelaihari (1)

Pelaihari, 12 Januari 2011 Akhirnya ada juga waktu untuk mengupdate posting di dwinantofamily. Setelah 2 minggu dilanda keriuhrendahan pindah rumah, sekolah baru dan adaptasi di lingkungan baru. Tempat tinggal baru saja mungkin hanya menyita waktu untuk mengepak barang dan membongkarnya lagi. Tapi memindahkan kehidupan, lain lagi ceritanya. Logat, kosakata yang berbeda, sekolah anak-anak, jalan yang belum diingat dan perbedaan kebiasaan masyarakat setempat –yang padahal masih dalam Indonesia- cukup membuat kejutan . Dari rasa frustasi tidak bisa menemukan provider dan toko software (posting ini bahkan masih menggunakan Word Starter karena sales Pazia Banjarmasin tidak tahu harga Software Microsoft saat ini dan janji menelepon kami 1 minggu lagi) hingga kelucuan yang terjadi akibat salah jalan atau tidak mengerti bahasa setempat membuat ada banyak ide di kepala saya. Hingga kemarin di perjalanan dari Banjarmasin saya sempat mengungkapkan ide menulis seri cerita “Little House On the

Diberdayakan oleh Blogger

Aniek L.Dwinanto 2010