Kalau tidak mencari bahan untuk kegiatan Maliq dan Aisha maka saya tidak pernah belajar.
Berjam-jam full of browsing..maklum kami menjalankan sekolah rumah yang agak minim anggaran. Jadi sebelum satu kurikulum atau bahan ajar benar-benar pasti disukai saya tidak akan membelinya.
Berikut adalah pengalaman saya browsing materi gratis untuk bahan pelajaran Nadhifa :
1. Saya baru tahu kalau mencari coloring pages yang temanya christmast jauh lebih mudah dari mencari contoh halaman tracing untuk huruf hijaiyah.Ternyata masalahnya adalah bahasa. Waktu mencari bahan ajar hijaiyah untuk kelas pra sekolah lebih mudah mencari dengan bahasa inggris.
2. Mencari materi gratis untuk english for kids juga jauh lebih mudah daripada mencari pembelajaran gratis BAHASA INDONESIA untuk anak. Tentang ini saya belum menemukan situs/blog yang membahas pembelajaran Bahasa Indonesia yang cukup menarik. sehingga yang saya lakukan adalah membuat worksheet sendiri berdasarkan Bse diknas.
Saya kira wajar saja kebanyakan anak sulit mencapai nilai yang memadai untuk mata pelajaran bahasa Indonesia saat Ujian Nasional karena metode pengajarannya yang kurang sumber.
3. Math for Kids. Atau matematika untuk anak. Situs yang membahas masalah ini bertaburan dan banyak sekali. Sedikit trik dari saya yaitu jelaskan instruksi bahasa inggris seperti "Addition" dan "Substraction" pada anak anda dan belajar matematika plus bahasa inggris bisa gratis dan menyenangkan.
4. Sejarah dan seni budaya (INDONESIA) untuk anak. Bahan pelajaran ini juga agak sulit didapat. Saya mengikuti milis sahabat museum, masuk ke kidnesia dan berakhir di wikipedia.
Mungkin sebaiknya ada gerakan sekolah rumah yang Indonesia-ni(istilah saya pribadi untuk lebih Indonesia). Walaupun masalah sekolah rumah mungkin lebih trend dan atau berasal dari Amerika sana dan memang kenyataannya situs-situs sekolah rumah juga banyak bercermin dari kurikulum barat, mengapa tidak para praktisi pendidikan -dan mereka yang lebih mengerti metode pengajaran-lebih memperhatikan lagi penyediaan informasi BAHASA INDONESIA dan SEJARAH/SENI BUDAYA yang diperuntukkan bagi anak-anak.
Well, memang waktu mengajar adalah waktu mulai belajar..
Berjam-jam full of browsing..maklum kami menjalankan sekolah rumah yang agak minim anggaran. Jadi sebelum satu kurikulum atau bahan ajar benar-benar pasti disukai saya tidak akan membelinya.
Berikut adalah pengalaman saya browsing materi gratis untuk bahan pelajaran Nadhifa :
1. Saya baru tahu kalau mencari coloring pages yang temanya christmast jauh lebih mudah dari mencari contoh halaman tracing untuk huruf hijaiyah.Ternyata masalahnya adalah bahasa. Waktu mencari bahan ajar hijaiyah untuk kelas pra sekolah lebih mudah mencari dengan bahasa inggris.
2. Mencari materi gratis untuk english for kids juga jauh lebih mudah daripada mencari pembelajaran gratis BAHASA INDONESIA untuk anak. Tentang ini saya belum menemukan situs/blog yang membahas pembelajaran Bahasa Indonesia yang cukup menarik. sehingga yang saya lakukan adalah membuat worksheet sendiri berdasarkan Bse diknas.
Saya kira wajar saja kebanyakan anak sulit mencapai nilai yang memadai untuk mata pelajaran bahasa Indonesia saat Ujian Nasional karena metode pengajarannya yang kurang sumber.
3. Math for Kids. Atau matematika untuk anak. Situs yang membahas masalah ini bertaburan dan banyak sekali. Sedikit trik dari saya yaitu jelaskan instruksi bahasa inggris seperti "Addition" dan "Substraction" pada anak anda dan belajar matematika plus bahasa inggris bisa gratis dan menyenangkan.
4. Sejarah dan seni budaya (INDONESIA) untuk anak. Bahan pelajaran ini juga agak sulit didapat. Saya mengikuti milis sahabat museum, masuk ke kidnesia dan berakhir di wikipedia.
Mungkin sebaiknya ada gerakan sekolah rumah yang Indonesia-ni(istilah saya pribadi untuk lebih Indonesia). Walaupun masalah sekolah rumah mungkin lebih trend dan atau berasal dari Amerika sana dan memang kenyataannya situs-situs sekolah rumah juga banyak bercermin dari kurikulum barat, mengapa tidak para praktisi pendidikan -dan mereka yang lebih mengerti metode pengajaran-lebih memperhatikan lagi penyediaan informasi BAHASA INDONESIA dan SEJARAH/SENI BUDAYA yang diperuntukkan bagi anak-anak.
Well, memang waktu mengajar adalah waktu mulai belajar..
Komentar
Posting Komentar