Belajar di rumah sakit


Minggu kemarin benar-benar pengalaman yang lumayan berat bagi kami sekeluarga. Aisha harus dirawat di rumah sakit karena demam berdarah. Bahkan pada hari ketiganya dia terpaksa pindah ke ICU karena pendarahan di hidung.

Sempat terpikir program belajar kami yang berantakan, hanya karena Aisha menanyakannya : Mami, bagaimana dengan pelajaran kakak. Tetapi suami memberi sebuah ide yang benar-benar brilian : belajar di rumah sakit. Bukan memaksakan, hanya mengisi waktu yang berjalan sangat lama seiring cairan infus yang memang lambat. Kami berbicara tentang tugas paramedis : dokter, suster dan petugas pendukung lainnya yang berkeliaran. Kami bahkan menambah kosakata dalam bahasa inggris : Nurse, medicine...

Aisha jadi bersemangat, dia terus bertanya tentang sekitarnya. Dari selang infus, pengukur tekanan darah, termometer, dan peralatan lainnya. Aisha juga menyadari tentang kesehatan, bagaimana menjaga kebersihan lingkungan dan darimana datangnya penyakit demam berdarah. Satu hal yang menyatakan dia mengerti arti menjaga kesehatan : sepulang dari rumah sakit dua hari yang lalu dia mengkatakan : Mami, sekarang kita bersih-bersih lingkungan rumah yuk, lingkungan yang bersih adalah lingkungan sehat, bukan?

Blessing in disguise : belajar di rumah sakit. Thanks to my beloved husband.

Komentar