Lagi : Belajar waktu mengajar


"Anak yang memutuskan apa yang akan mereka pelajari"

Perlu usaha keras menjalankan kalimat sederhana itu. Tadi malam kami bersenang-senang dengan mewarnai gambar hewan. Sapi adalah hewan yang entah kenapa saya putuskan untuk diwarnai. Mungkin karena ukurannya yang luas dan mukanya yang cukup ramah, padahal kemarinnya kami baru saja mewarnai domba.

Ya, tema belajar minggu ini memang agak kehewan-hewanan, termasuk membeli ikan mas hidup untuk diamati Maliq dan Aisha (dan dibuat mabuk serta berakhir menjadi hidangan pesmol),flashcard hewan dalam bahasa inggris dan mewarnai gambar hewan tentunya.

"Ade mau gambar Gajah" , tiba-tiba Maliq menolak gambar yang saya siapkan.

"yaa.. Mami gak punya, adanya ini, sapi"

"kenapa gak punya? punya dong"

Nyaris saya mengatakan, hari ini kita belajar sapi karena mami sudah siapkan bahan-bahannya. Atau sesuatu seperti : ya sudah, kalau ade gak mau sapi tidak usah mewarnai saja.

Alih-alih berkata seperti itu, saya malah berkata," Ayo kita telepon Papi minta Gambar Gajah!"
"gak mau"
"kenapa?"
"Papi di kalimantan, gak punya gambar gajah"

Saya tertawa mendengar kesimpulan Si Kecil. Saat papinya menelepon, saya menceritakan masalah ini,"Bilang, Papi juga Gajah",kata suami.
"Bukan", jawab Maliq
"Papi kan Gendut",balas papinya
"Tapi papi bukan Gajah, Ade warna-in sapi aja"

Jadilah ia mewarnai sapi dengan suka rela. Dealing dengan anak, apalagi yang berumur 2 tahun 4 bulan seperti Maliq tentang apa yang harus dia pelajari penting sekali. Saya belum berani membayangkan kalau dia harus pergi ke satu kelas pada usia ini dan mengikuti materi yang tidak bisa dengan bebas dia putuskan.

Komentar